Rakerda I Partai Demokrat NTT: Kontemplasi, Evaluasi dan Aksi Politik

 


Sekitar jam 15.30 WITA, situasi di depan pendopo Aula Biara Susteran SSpS Bello-Kolhua, Kota Kupang tidak seperti biasanya. Sudah berkumpul para petinggi, pengurus, anggota partai dengan mengenakan identitas partainya yang khas. Terlihat di pinggir jalan, di hamparan lorong-lorong, di depan pintu-pintu masuk ruangan terpampang tulisan Rapat Kerja Daerah I (Rakerda I) Partai Demokrat dengan gambar berlatar biru dongkel dengan logo bintang bersinar tiga arah. Iya benar logo bintang bersinar tiga arah. Sebuah logo khas sebuah partai yang sudah sangat familiar dan tidak asing bagi semua masyarakat Indonesia baik yang di kota-kota maupun di pelosok-pelosok kampung. Logo yang secara internal memiliki arti filosofis yang sangat kental memagari gerak langkah perjuangan anggotanya yaitu: Nasional-Religius, Humanisme dan Pluralisme. Itulah jiwa perjuangan yang mereka usung. Inilah spirit mulia partai ini; sebuah partai besar yang pernah memegang kendali roda perjalanan Negara Indonesia beberapa periode di beberapa tahun silam.

Tiba-tiba terdengar riuhnya tepuk-tangan. Teriakan dan hentakan kaki penari mengantar dan mengiringi pimpinan partai di tingkat pusat dan daerah yang berlogo Mercy menuju ruangan utama. Pekikan suara master of ceremony dari dalam ruangan semakin memompa semangat para undangan dan peserta Rakerda. Mereka diantaranya, Pimpinan DPP dan Pengurus DPP, Pimpinan, Pengurus dan anggota DPD, Pimpinan, Pengurus dan anggota DPC yang ada di semua kota/kabupaten di Provinsi NTT. Ruangan terdengar riuh dan gegap gempita ketika seluruh anggota diajak memekikan yel-yel perjuangan partai dan menggema lagu mars dan himne kebanggaan partai. Secara fisikly seisi ruangan seketika tampak megah dan anggun dalam balutan aksesoris yang serba biru: biru yang menenangkan, biru yang membuat jiwa menjadi relaks, biru yang mendongkrak sebuah kepercayaan diri: kepercayaan diri untuk terus maju, kepercayaan diri untuk menghadapi setiap kesulitan dan tantangan secara profesional.

Keriuhan yang diciptakan itu mulai perlahan dikontrol sesuai dinamika atau mekanisme acara dengan pembagian waktu yang telah disusun cukup apik. Memang tak dipungkiri bahwa kadang terjadi korupsi waktu. Faktor kondisional sering menjadi penyebabnya. Tapi bisa dimengerti, yang penting ada komunikasi dan diskusi untuk saling mengingatkan.

Acara rapatpun dimulai dengan beberapa sambutan/pidato sebagai pengantar umum baik berupa catatan pedoman, ajakan, motivasi dan penjabaran konsep-konsep umum tentang spirit partai yang pada dasarnya mengerucut pada substansi rapat yang akan didiskusikan selama dua hari, mulai hari Jumat tanggal 19 – Sabtu 20 Agustus 2022. Dalam sambutan pertama, ketua panitia kegiatan menjabarkan maksud dan tujuan dilaksanakan Rakerda I ini termasuk menyampaikan beberapa materi yang akan didiskusikan antara lain: Demokratisasi Penyelenggaraan Pemilu 2024, Penguatan Kelembagaan Partai Menuju Pemenangan Pemilu 2024, Politik dan Partai politik di Indonesia, Tahapan, Strategi dan Mitigasi Resiko/Masalah bagi partai Politik, Keterwakilan Politik Perempuan dalam Menghadapi Pemilu 2024, Strategi Politik Partai Demokrat menghadapi Pilpres, Pileg dan Pilkada Menjelang Pemilu 2024, Kebijakan dan Program Kerja DPD Partai Demokrat NTT 2021 – 2026, dan Penjelasan Teknis Penyelenggara Rakerda dan di akhiri dengan Rapat Paripurna, Pleno Hasil dan Rumusan Hasil Sidang Komisi.

 

Sedangkan pada kesempatan yang kedua Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi NTT, Leonardus Lelo, S.I.P.,M.Si dalam pidatonya menyampaikan pentingnya melaksanakan Rakerda. Rakerda I kali ini menjadi ruang kontemplasi, diskusi dan evaluasi seluruh anggota partai Demokrat tentang bagaimana membangun konsep dan strategi untuk memperkokoh jatihdiri partai sekaligus memperluaskan kerja dan jaringan partai sampai ke akar rumput. Rakerda ini juga sebagai wadah silahturahmi antar anggota partai untuk membangun kebersamaan dan soliditas cara kerja politik anggota partai dalam membangun partai sekaligus menyikapi beragam masalah atau kekurangan dalam internal partai. Kekurangan yang dimiliki partai dapat disikapi dengan mudah jika anggota partai dapat bekerja sama. Bekerja sama membangun partai, kerja sama membangun dan menyadarkan simpati serta memenangkan hati masyarakat. Harapan masyarakat harus menjadi perjuangan partai Demokrat. Perjuangan sampai mencapai kemenangan. Akhirnya, kemenangan masyarakat menjadi kemenangan partai Demokrat.

Pekikan pidato penuh semangat dari Alumnus Magister Kebijakan Publik Undana Kupang dan juga Wakil Ketua Komisi III DPRD Provinsi NTT ini diakhiri dengan aplaus yang meriah dari seluruh peserta Rakerda.

Tak lama berselang, pada tempat yang sama Wakil Ketua DPP Partai Demokrat Dr. Benny K. Harman diberikan kesempatan untuk menyampaikan pidatonya. Dalam pesan pertamanya, politisi senior yang familiar dikenal dengan nama BKH menekankan pentingnya kebersamaan dan kesolidan. Kebersamaan dan kesolidan dalam membangun partai Demokrat. Kebersamaan dan kesolidan untuk meraih kemenangan di Pemilu tahun 2024. Menurutnya, kebersamaan dan kesolidan yang dimaksud itu ibarat filosofi sapu lidi. Setiap anggota/kader partai pasti memiliki kekuatan politiknya, jika semuanya disatukan dalam satu ikatan yang kuat yaitu Partai Demokrat maka kemenangan politis partai Demokrat pada Pemilu 2024 ini dapat diraih dengan kekuatan yang maksimal dengan hasil yang luar biasa.

Untuk itu BKH menekan pentingnya kesolidan berpolitik. Salah satunya jangan berpolitik “Kaki Kangkang”. Kader partai Demokrat harus dengan bijak dalam memisahkan antara urusan keluarga dan urusan partai. Harus ada pemisahan yang jelas. Kader partai Demokrat harus memiliki keberanian untuk mengatasi kecenderungan ini. Dengan demikian maka tuntutan dan perintah Partai dapat dijalankan dengan maksimal.

Lalu apa perintah partai bagi kader partai Demokrat menyongsong Pemilu 2024? Menurut BKH kader partai harus berjuang semaksimal mungkin untuk merebut kekuasaan seperti juga yang diperjuangkan partai-partai yang lain. Jika kekuasaan dapat direbut maka partai mempunyai akses yang luas untuk mengatasi dan menyelesaikan masalah-masalah atau penderitaan-penderitaan yang di hadapi dan dialami masyarakat di seluruh aspek kehidupannya. Inilah spirit perjuangan Partai Demokrat. Penderitaan rakyat adalah penderitaan Partai Demokrat. Apakah semua kader Partai Demokrat siap? Semua anggota Rakerdapun langsung menjawab siap sembari memberikan aplaus yang meriah atas pekikan pidato pamungkas dari politisi asal Manggarai ini yang sekaligus membuka Rakerda I ini dengan resmi (***)

Penulis: Eddy Lamawato/Penulis Lepas

  

  


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Karakter: Bagaimanakah Peran Praksis Sekolah?

REKOLEKSI ala GEMADORA Kupang (Sebuah Catatan Kisah)

MADING SEKOLAH: Wadah Praktis dan Kreatif untuk Mengasah Kemampuan Menulis