Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2017

Antara Lifestyle dan Pemberdayaan Karakter

Gambar
Sampai saat ini desusan untuk menggalakkan pendidikan karakter terus berhembus kencang. Upaya ini memang sangat perlu sejalan dengan semakin lunturnya akhlak atau tabiat (karakter), akibat kebiasaan, budaya atau lifestyle   dari generasi muda di era sekarang yang cenderung terdegradatif. Bahkan secara lokal lifestyle ini cenderung mengabaikan tatanan kearifan lokal, norma atau adat istiadat yang mengikatnya semenjak mereka lahir, tumbuh dan berkembang. Terkait dengan kasus kusut ini ada banyak contoh yang bisa kita jumpai. Bahkan kebiasaan seperti ini membuat kita kerutkan kening bahkan jadi bingung; mau pakai cara apa untuk mengatasinya. Salah satunya adalah fenomena sosial yang diulas Drs. Yohanes Bere Aton dalam Rubrik Sorot di Majalah Cakrawala NTT Edisi 63 (edisi 63). Fenomena sosial-budaya ini kini secara perlahan-lahan telah menjadi budaya pesta generasi muda bahkan gerenerasi tua di Kabupaten Belu wilayah Propinsi NTT yaitu Dansa Kijomba. Apa itu dansa Kijomba? Dansa Ki

Tuntutan MEA Bukan Menjadi Manusia Robot

Gambar
Tak terasa geliat dan efek tuntutan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) perlahan-lahan telah menelanjangi tembok esklusivitas eksistensi suatu Negara. Setiap orang (warga Negara) dengan kecerdasan pengetahuan dan kematangan kepribadiannya mencoba menerobos setiap tawaran di setiap daerah yang menawarkan   susu dan madunya . Pada proses ini dinamika kompetisi pun terbangun. Tak dipungkiri kompetisi ini selain memotivasi orang untuk semakin meningkatkan kualitas dirinya tetapi juga bisa menjerembabkan oleh rasa frustrasi karena kalah bersaing. Hal ini sangat kentara kalau kita menilik lebih dalam pada pasar-pasar ekonomi produktif dalam kanca global. Tuntutan profesionalitas, kecakapan dan keterampilan merupakan syarat mutlak yang harus dipertaruhkan. Sejalan dengan tuntutan ini maka tata ekonomi berencana (planned economic) yang dikembangkan di Negara-negara Eropa Timur termasuk Indonesia memposisikan pendidikan sebagai proses penanaman modal dalam bentuk manusia (human investment)