Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Mendidik yang Kontruktif? Perlu Mengedepankan Mekanisme Dialogis

Gambar
Tak dipungkiri berbagai gejala yang   mengindikasikan   intoleransi dan    radikalisme masih berpotensi terjadi di   Indonesia. Potensi-potensi ini sebagian sudah terjadi meski hanya di beberapa daerah, sebagian besarnya bukan tak mungkin akan   muncul ke permukaan secara masif   di waktu   yang   akan   datang,   jika tidak   ditangani secara sungguh-sungguh. Rentetan serangan terorisme dari   Mako Brimob sampai Polretabes Surabaya, dari Sidoarjo sampai Riau dan lain-lainnya yang terjadi belum lama ini adalah bukti nyata kecenderungan ini. Tragisnya teror membabi buta ini meninggalkan jejak keprihatinan, kesedihan dan duka yang mendalam. Bahkan untuk kalangan tertentu yang menjadi saksi mata bahkan korban dari serangan ini, kejadian yang mereka alami meninggalkan keadaan jiwa yang sangat traumatik. Hal ini wajar karena serangan ini datangnya tiba-tiba, tak terduga dan cara yang ditempuh sangat brutal dan tidak berperikemanusiaan. Efek dari kejadian ini membuat situasi hidup m

Gadis Pemilik Caffe

Gambar
Ting… tiba-tiba bunyi itu diperdengarkan. Tak lama berselang suara nan ayu menguntitnya sembari menyapa penuh santun. “Kurang beberapa menit lagi kita akan mendarat di Bandara Para Pelancong. Suara itu seketika menyadarkan pulasku. Mataku perlahan-lahan menatap yang ada di sekitarku. Sepertinya semua penumpang dalam situasi yang sama seperti aku. Ya, kaget dari tidur yang memaksa. Sepertinya disengajakan. Ini mungkin strategi tak sadarkan diri agar “tidak merasakan” ayunan dan hentakan body Lion Air yang sering mengoyakkan isi dalam perut. Muntah, mual, pusing itulah efeknya. Bagi mereka yang “masih perdana” mungkin ini salah satu trik praktisnya. Kalau tidak tidur, isap saja permen pesan temanku waktu itu. Ini mitos atau tidak dicobai dan yakinlah pasti ada  manfaatnya. Pandangan mataku  seketika terperosok disisi kiriku. Kulihat gadis setengah baya teman sebangkuku pun tersentak kaget. Mata kami pun beradu pandang sembari mengulas senyum tersipu-sipu. “Hay kak!” Sapaan awaln

MADING SEKOLAH: Wadah Praktis dan Kreatif untuk Mengasah Kemampuan Menulis

Gambar
Saya tidak tahu lagi itu kapan. Tapi saya masih ingat pada waktu itu saya pernah menjadi pengurus  inti mading sekolah di sebuah lembaga pendidikan khusus itu, lembaga pendidikan khusus untuk calon imam. Ingatan tentang pengalaman di  belasan tahun yang lalu ini sekadar untuk menggariskan sebuah makna penting tentang sebuah spirit dasar. Spirit dasar yang sudah mengakar di lembaga pendidikan itu yaitu  spirit membangun kebiasaan berliterasi. Jadi flashback ini bukan untuk menyombongkan kualitas lembaga pendidikan atau membanggakan almamater ini tetapi hanya sekilas menggambarkan iklim literasi di lembaga pendidikan setingkat sekolah menengah atas itu. Kenyataan yang tak dipungkiri bahwa ada iklim menulis yang dibangun baik sana. Walau sampai saat ini banyak alumnus lembaga pendidikan yang belum menyadari sisi ini. Mungkin karena iklim ini dianggap sebagai yang hal biasa. Atau sudah membeku dalam sebuah rutinitas yang sudah berlangsung dengan sendirinya atau otomatis. Spirit