Mendidik yang Kontruktif? Perlu Mengedepankan Mekanisme Dialogis
Tak dipungkiri berbagai gejala yang mengindikasikan intoleransi dan radikalisme masih berpotensi terjadi di Indonesia. Potensi-potensi ini sebagian sudah terjadi meski hanya di beberapa daerah, sebagian besarnya bukan tak mungkin akan muncul ke permukaan secara masif di waktu yang akan datang, jika tidak ditangani secara sungguh-sungguh. Rentetan serangan terorisme dari Mako Brimob sampai Polretabes Surabaya, dari Sidoarjo sampai Riau dan lain-lainnya yang terjadi belum lama ini adalah bukti nyata kecenderungan ini. Tragisnya teror membabi buta ini meninggalkan jejak keprihatinan, kesedihan dan duka yang mendalam. Bahkan untuk kalangan tertentu yang menjadi saksi mata bahkan korban dari serangan ini, kejadian yang mereka alami meninggalkan keadaan jiwa yang sangat traumatik. Hal ini wajar karena serangan ini datangnya tiba-tiba, tak terduga dan cara yang ditempuh sangat brutal dan tidak berperikemanusiaan. Efek dari kejadian ini membuat situasi hidup m